PENGANTAR MATERI AKHLAK
RANGKUMAN PENGANTAR MATA
KULIAH AKHLAK
Oleh: Ruslan Fariadi AM,
S.Ag., M.S.I.
A.
PENGERTIAN
AKHLAK
1.
Menurut Bahasa (Etimologi)
Secara bahasa,
akhlak adalah bentuk jama’ (plural) dari kata khulq, yang berarti budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau taubat.
Kata akhlak serumpun dengan kata khalqun yang
berarti ciptaan. Khalqun adalah ciptaan Allah yang berkaitan dengan jasmani (fisik),
sedangkan khuluq adalah ciptaan Allah yang berhubungan dengan ruhani (psikis).
Dengan demikian, orang yang tidak memiliki akhlak (yang baik/mahmudah)
laksana jasmani tanpa ruhani (zombie).
2. Menurut Terminologi
a.
Ibrahim Anis
dalam Mu’jam al-Wasit
الخلق حال للنفس
راسخة تصدر عنها الأعمال من خير أو شر من غير حاجة إلى فكر ولا رؤية.
“Akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau
buruk, tanpa membutuhkan banyak pemikiran dan pertimbangan (spontanitas).”
b. Imam al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumuddin:
الخلق عبارة عن
هيئة فى النفس راسخة عنها تصدر الأفعال بسهولة ويسر من غير حاجة إلى فكر و رؤية.
“Akhlak adalah sifat yang melekat dalam
jiwa seseorang yang menjadikan dirinya dengan mudah bertindak tanpa banyak
pemikiran dan pertimbangan.”
3. Abdul Karim Zaidan
مجموعة من المعانى والصفات المستقرة فى النفسى وفى ضوئها
وميزانها يحسن الفعل فى نظر الإنسان أو يقبح، ومن ثم يقدم عليه أو يحجم عنه.
“Akhlak adalah: sekumpulan nilai-nilai atau
sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan cahaya dan timbangannya
seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk, untuk kemudian memilih
melakukan atau meninggalkan.”
4. Ahmad Amin
“Akhlak adalah: membiasakan kehendak, yaitu
kehendak-kehendak yang sudah terencana dalam konsep-konsep sebagai hasil
interaksi antara jajaran kebenaran yang sudah ada dalam benak seseorang dengan
lingkungan social di mana ia berada.”
5. Dr.Ahmad Muhammad al-Khufy (Min Akhlaqi al-Nabiy)
Akhlak
adalah: ‘Azimah (kemauan kuat) tentang sesuatu yang dilakukan berulang-ulang
sehingga menjadi alat (kebiasaan) yang mengarah kepada kebaikan dan keburukan.”
B. SUMBER
POKOK AKHLAK DALAM ISLAM
Ada dua sumber akhlak dalam
Islam, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah (al-Hadis). Inilah salah satu hal yang
membedakan antara Akhlak dengan Norma, Etika, Sopan Santun, Adat-Istiadat, yang
sumbernya lebih banyak pada konvensi/Kesepakatan masyarakat yang bersifat turun
temurun. Disamping itu, akhlak sebagai salah satu ajaran pokok dalam Islam yang
dijelaskan oleh al-Qur’an dan hadis Nabi, yang bentuk dan ukurannya sangat
jelas dan dirincikan oleh kedua sumber pokok ajaran Islam tersebut dan berlaku
secara universal. Sedangkan norma maupun adat istiadat merupakan kesepakatan
(konsensus masyarakat) yang seringkali bersifat lokalitas dan sesuai dengan
daerah masing-masing.
Hadis sebagai salah satu sumber
pokok ajaran Islam dapat berupa, Perbuatan Nabi (Sunnah Fi’liyah),
Ucapan Nabi (Sunnah Qauliyah), Ketetapan Nabi (Sunnah Taqririyah),
maupun Cita-Cita Nabi (Sunnah Hammiyah) seperti angan-angan Nabi yang
ingin memandikan istrinya (Aisyah) jika istri beliau meninggal dunia, sebagai
salah satu bentuk akhlak suami kepada istrinya.
Sedangkan terkait dengan
pokok-pokok ajaran Islam yang berasal dari kedua sumber tersebut adalah: (1) Aqidah
(Masalah Keimanan) berupa iman kepada Allah, Malaikat-malaikatnya, para Nabi,
Kitab-kitabnya, hari Kiamat serta Taqdir baik dan buruk. (2) Ibadah, (3)
Mu’amalah (interaksi sosial), dan (4) Akhlak.
C. KEDUDUKAN AKHLAK DALAM ISLAM
1. Penyempurnaan
akhlak adalah misi pokok Rasulullah SAW:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ (رواه أحمد)
“Sesungguhnya aku (Muhammad)
hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia” (HR.Ahmad dan Baihaqi)
2. Akhlak merupakan salah
satu ajaran pokok agama Islam
Secara
garis besar, agama Islam terdiri dari tiga ajaran pokok, yaitu: Aqidah (Iman),
Syari’ah (Islam) dan Akhlak (Ihsan).
c. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan
kebaikan
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ يَعْلَى بْنِ مَمْلَكٍ
عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ ....(رواه الترميذى)
d. Baik buruknya akhlak menjadi ukuran
kualitas keimanan seseorang
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ
بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ
الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
خُلُقًا .....(رواه الترميذى)
e. Akhlak yang baik merupakan bukti dan hasil
ibadah kepada Allah
D. BENTUK-BENTUK AKHLAK MAHMUDAH (AKHLAK MULIA)
1. AKHLAK
KEPADA ALLAH SWT
a. Taqwa kepada Allah
b. Cinta kepada Allah (Mahabbatullah)
c. Cinta karena Allah
d. Takut kepada Allah (Khasyatullah)
e. Beribadah kepada Allah
f. Berharap kepada Allah (Al-Raja’)
g. Merasakan pengawasan Allah (Muraqabatullah)
h. Husnuz Zhan kepada Allah
i.
Tawakkal
j.
Syukur
kepada Allah
k. Ikhlas
l.
Taubat
Ridha terhadap keputusan Allah
m. Dan
lain sebagainya.
2.
AKHLAK KEPADA RASULULLAH
a.
Taat kepada Rasulullah saw
b.
Meneladani Rasulullah saw
c.
Mengucapkan shalawat
d.
Menjaga dan menghidupkan sunnahnya
e.
Mencintai keluarga dan sahabat beliau
f.
Dan lain sebagainya
Leave a Comment